c. Spektra Atom Hidrogen

Menurut teori Bohr, energi radiasi elektromagnetik yang dipancarkan atom berkaitan dengan perbedaan energi dua keadaan stasioner i dan j. Jadi,

ΔE=hν =│Ej - Ej│= (2π2me402h2 )(1/ni2 ) -(1/nj2 ) nj > ni                         (2.9)

Bilangan gelombang radiasi elektromagnetik diberikan oleh:

ν = me4/8ε02n2h3)(1/ni2 ) -(1/nj2 )                                                              (2.10)

Suku tetapan yang dihitung untuk kasus nj = 2 dan ni = 1 didapatkan identik dengan nilai yang didapatkan sebelumnya oleh Rydberg untuk atom hidrogen (lihat persamaan 2.1). Nilai yang secara teoritik didapatkan oleh Bohr (1,0973 x 10–7 m–1) disebut dengan konstanta Rydberg R∞. Deretan nilai frekuensi yang dihitung dengan memasukkan nj = 1, 2, 3, … berkaitan dengan frekuensi radiasi elektromagnetik yang dipancarkan elektron yang kembali dari keadaan tereksitasi ke tiga keadaan stasioner, n = 1, n =2 dan n = 3. Nilai-nilai didapatkan dengan perhitungan adalah nilai yang telah didapatkan dari spektra atom hidrogen. Ketiga deret tersebut berturut-turut dinamakan deret Lyman, Balmer dan Paschen. Ini mengindikasikan bahwa teori Bohr dapat secara tepat memprediksi spektra atom hidrogen. Spektranya dirangkumkan di Gambar 2.4.



Gambar 2.4 Spektra atom hidrogen. Teori Bohr dapat menjelaskan semua transisi.
Share:

No comments:

Post a Comment

Total Pageviews

Popular Posts

Labels

Recent Posts

Search This Blog

Blog Archive

Powered by Blogger.